Charles Darwin, Pria Punya Sela(e)ra!

Jika dicari siapakah orang yang paling kontradiktif di dunia ini? Salah satunya pasti Charles Darwin. Ada dua kubu yaitu Darwin bermanfaat dan Darwin sampah!

Jika kita flash back (bukan program flash dari Sun Microsystem) pada history. Charles Robert Darwin (1809-1882) lahir di Shrewsbury, ayahnya Robert Darwin (dokter), kakek Erasmus Darwin (dokter dan penulis naturalis). Tahun 1825 ke Edinburg belajar kedokteran, namun keluar karena merasa berminat pada entomologi (ilmu serangga). Tetapi dasar orang aneh, malah masuk sekolah pendeta Cambridge dan lulus tahun 1831 (sangat ironis!).

Dia suka berlayar dan tempat paling berkesan adalah kepulauan Galapagos, di mana melihat burung-burung Finche telah mengembangkan suatu varietas paruh yang masing-masing mencerminkan sumber makanan yang menjadi sumber kehidupan burung itu. Variasi paruh itu dilihat sebagai seleksi untuk menyesuaikan ekologis yang tersedia di kepulauan kecil itu. Dari awal, Darwin menganggap bahwa seleksi merupakan prinsip manusia yang digunakan begitu sukses ketika memelihara ternak. Suatu ide tentang bagaimana alam melaksanakan tugas itu tanpa menggunakan akal!

Pemikirannya sangat jelas, spesies tidaklah abadi, hanya ma­nusia yang bisa memperbesar satu variasi minor atau yang lain secara selektif pada saat memelihara tanaman atau ternak, se­hingga alam menyeleksi variasi-variasi serupa, dengan ha­nya memperbolehkan variasi-variasi yang paling berhasil untuk bertahan hidup dan bereproduksi dalam perjuangan merebut sumber daya yang terbatas. Darwin menamakannya dengan seleksi alam.

Salah satu buku yang melegenda “Origin of Species by Means of Natural Selection” (1859). Seleksi alam maknanya sering tumpang tindih dengan ide paling awal dari paling naturalis bahwa berbagai karakteristik diperoleh selama kehidupan binatang berakhir pada anak keturun­annya. Bagaimana mungkin leher jerapah memanjang secara konstan sampai bergenerasi­-generasi mendatang! Jika benar, alangkah panjangnya leher generasi paling akhir jerapah tersebut. Ini disebut dengan teori La­marckianisme (pesaing utama dan teori seleksi alam).

Tahun 1871, menulis “The De­scent of Man” dan “Selection in Relation to Sex”. Dua buku ini berperan dan dianggap sebagai buku “two in one” tentang seleksi seksual. Sedangkan pada “The Descent of Man” adalah suatu pengenalan tentang ide bahwa manusia merupakan hasil dan seleksi alam juga. Bagian inilah yang memicu datangnya berbagai argumen yang pedas.

Apakah Darwin berpikir sampah atau berpikir manfaat? Saya tidak tahu. Menurut saya, Darwin adalah pria paling berselera di dunia ini.

27 pemikiran pada “Charles Darwin, Pria Punya Sela(e)ra!

  1. Hayya … sejak The Origin … diluncurkan, Darwin memang jadi bola pimpong. Ah, ngak juga kali … Teori Evolusinya yang mungkin disalahpahami ketika bicara asal usul manusia. Padahal Darwin ngak pernah bilang tu, kita berasal atau senenkmoyang dengan … simpanse misalnya. Seleksi alam adalah sesuatu yang abadi seperti juga pemunculan spesis. Buktinya banyak.

    Memang ada lelucon: Kera protes … ui manusia yang perangainya jorok begitu ngaku-ngaku seketurunan dengan kita.

    Ditambah The Missing Link lengkaplah kelemahan Teori Evolusi, dan … Teori Evolusi da turunannya, begitu juga pesaingnya, bagus dalam mempelajari pengetahuan. Dalam Islam hal tersebut sudah tuntas. Jadi, saya milih yang terakhir. Darwin, bagaimana pun berjasa memantik keingintahuan dan penelitian oleh manusia.

    Bagaimana menurut Samoeyan?

  2. Darwin begemanapun juga telah berfikir out the box hehehe, nyleneh gitu, dan sukses membuat manusia berfikir ulang mengenai asal usul dirinya 😀

  3. memang temuan darwin tentang seleksi alam dan “survival of the fittest”-nya *kalau salah mohonm dikeoreksi, pak, hehehe 😆 * banyak menimbulkan kontroversi, kheusunya bagi kalangan agamawan yang berbeda pandangan. meski demikian, dunia ilmu pengetahuan kayaknya akan terus berkembang secara dinamis jika ada ilmuwan yang berani dan memiliki nyali untuk “tampil beda”. dengan cara demikian *halah sok tahu* akan memicu ilmuwan lain untuk menelusurinya lebih lanjut.

  4. Walau seperti dikatakan Pak Ersis bahwa dalam Islam hal tersebut sudah “tuntas” tapi kita belum tahu detail-nya seperti apa. Nah, menurut saya kata “tuntas” di situ janganlah membuat kita berhenti untuk terus dan terus mencari teori mengenai asal-muasal kehidupan ini. Mungkin memang teori Darwin banyak kelemahannya, justru itu kita semua wajib memperbaikinya sampai men-detail dan jangan berhenti hanya lantaran ada kata “tuntas” saja….. 🙂

  5. @Ersis Firmansyah Abbas
    Repley dari comen sy di tmp pak ersis: Menurut saya juga begitu, pak ersis. Darwin juga mengajukan teori tsb sebagai hipotesis, mising link itu sampai kini jadi warisan misteri untuk membuktikan hipotesis tsb ………………. mungkin tinggal siapa yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan jaman yang akan eksis/bertahan. Seperti hukum seleksi alam darwin tersebut.

    @daaan
    Kebetulan juga kok ternyata orang2 yg nyeleh yg tercatat dalam sejarah ya mas. *mikir apa begitu*

    @Zeol Chaniago
    Wah maaf aja bang zoel, darwin ngak ngrokok djarum super, seleranya cerutu cuba, hehehe

    @Panda
    Mungkin tanggung jawab juga berat punya selera spt itu mas sungai.

    @Sawali Tuhusetya
    Betul pak sawali, dinamika terus semarak sepanjang masa keberadaan manusia selama memiliki keinginan rasa tahu. dikalangan internal pun menimbulkan argumen teori yang paling pedas di telingga. *tuidak uada toelisan yank salak pal sawali, soedah say koreksi*

    @Yari NK
    Waa ini, mendapat satu prosa kata lagi jalan tengahnya mungkin kompromi sementara seperti ini, agama = final, ilmu = membereskan sisanya! *merenung

  6. Sebelum Darwin menerbitkan buku “On the Origin of Species”
    ia pernah mempresentasikan teori ini pada tanggal 1 Juli 1858 di depan para ilmuwan di London yang tergabung dalam Linean Society namun sayangnya sudah 150 tahun beredar teorinya masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dunia. Bahkan menuai kontroversi di hampir semua belahan bumi.

  7. saya ndak percaya kalo manusia itu dari kera,,hehe jadi saya anggap aja yang beginian cuman untuk pelajaran biologi, tapi ndak saya percayai,,hehe

  8. sayangnya, orang (terutama dengan dalih agama) terlalu mengkerucutkan teori darwin yang luas sebagai teori kera-manusia. padahal kera-manusia, hanya salah satu dari bagian aja. bagian teori evolusi yang lain sebenernya sangat logis, dan bahkan masih aplikatif sampe sekarang. (kebetulan gw sempet belajar micro-paleontologi)

  9. @Macenchipz
    Bagaimana kalau sesuai dengan selera Darwin, iklan cerutu Cuba.

    @Hellen
    Buku “the descent of man” tentang ide seleksi alam sebenarnya hanya satu buku dari sekian banyak tulisan Darwin baik berupa eseai, jurnal-jurnal, dan buku-buku, maupun paper-paper yang di sampaikan dalam konferensi science. Namun sampai kini pandangan-pandangan yg lain hanya bersifat kritik dan belum merupakan teori baku yg menjelaskan ide evolusi (dalam frame science)

    @Jarwadi
    Kalau nenek moyang kita primata, maka yang paling protes adalah mereka, bangsa primata akan berkata: “Hai manusia yang serakah dan sombong, berani2nya mengaku anak cucuku!” hehehe.

    @Daeng Limpo
    Ditemani kopi panas hehehe.

    @Ika
    Mbak Ika juga boleh berpendapat yg berbeda.

    @Bangpay
    Kabarnya juga begitu, ada teori baru yg menyanggah teori Darwin, kita tunggu perkembangannya.

    @Ichanx
    Iya bung, tulisan2 Darwin buanyak sekali, bukunya tebal2, tapi yg top post evolusi itu. Sedangkan frame pola pikir sudah terdogmakritasi, jadi semua argumen pasti disanggah tanpa ada proses kritis.

  10. HUehehe.. tapi yang paling hebat tuh .. walaupun banyak orang bilang juga teori nya gak masuk akal… delele… dia masih tetep mengembangakan teori2nya dia ituh… jadi inget teori evolusi.. kadang saya jadi mikir… kalo nenek2 moyang kita kera.. wajahnya kayak apa yah? huehehehehe sodara jauh yang di kebon binantang.. 😀

  11. are you a creasionist or evolutionist? saya sih yg terakhir meski gereja mencak2. soal galapagos itu baru aja minggu ini nonton di tv…tortoise-nya bikin aku terpesona, luar biasa besarnya

  12. Tapi Mas, apa nggak salah penggunaan istilah tuh? “Charles Darwin, Pria Punya Selara!”? Selara? Bukankah ‘selara’ punya arti tersendiri, Mas? Sampai tiga lho pengertian ‘selara’ dalam Bahasa Indonesia. Hehehe! Sip ah!

  13. @Jane
    Mungkin semua orang berpendapat spt itu, apakah Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari kera? hehehe

    @Nita
    This is serious science, but i think like you so. Indonesia juga punya galapagos yaitu pulau komodo, namun pulau komodo sudah tidak alami, beda dengan galapagos yg dijadikan laboratorium internasional.

    @Daniel Mahendra
    Selera itukan bisa selera dlm bersikap, selera dlm berpikir, selera makan, dsb. Jadi artinya banyak, begitu mas laporannya hehehe.

  14. huhuhu walaupun banyak terjadi pro dan kontra terhadap teori manusia satu ini, diluar itu saya juga percaya manusia ini memang punya selera. hehehe

  15. Setahu saya buku Descent of Men dan Selection in Relation to Sex itu satu buku. Judulnya digabung The Descent of Men and Selection in Relation to Sex.

    Tapi saya sendiri suka heran, kenapa yang orang lain ketahui dari Teori Evolusi Darwin adalah “nenek moyang manusia adalah kera/monyet”. Padahal ini adalah istilah yang SALAH KAPRAH.

    Di Origin of Species dan The Descent of Men TIDAK TERTULIS kalau Darwin mengatakan nenek moyang manusia adalah kera. Dan mungkin saja banyak orang yang tidak/belum membaca kedua buku itu lalu berkomentar seenaknya, dan salah lagi. 😕

    Padahal Teori Evolusi Darwin itu hanya menjelaskan tentang keragaman makhluk hidup di dunia ini, dan pola=pola serta mekanisme mengapa ada keragaman itu. Dan yang tertulis itu adalah manusia dan kera [dan makhluk hidup lain] pada suatu masa pasti mempunyai nenek moyang yang sama.

    Mau seperti apa itu nenek moyangnya, Darwin tidak menjelaskannya. Dari makhluk hidup yang pertama hidup di bumi lalu berkembang dan bervariasi menjadi begitu banyak spesies. Penjelasan tentang bagaimana terjadinya makhluk hidup pertama itu bukan bidang dari teori evolusi untuk menjelaskannya. Dan bisa jadi itu adalah ciptaan Tuhan atau peristiwa kebetulan, atau ada ledakan besar, atau apapun juga, tapi bukan ranah Teori Evolusi untuk menjelaskannya.

    @ ika :

    Teori Evolusi itu bukan untuk dipercayai. Tuhan yang dipercayai. 🙂 Teori Evolusi itu dipelajari, diteliti, dan diambil manfaatnya kalau ada yang bermanfaat. Membunuh Teori Evolusi dengan Agama pasti nggak kena karena lain masalahnya. pasti meleset.

  16. @ Beth
    Selera yang menentukan cara pandang, possible yes? or possible no?

    @ Goldfriend
    Begitulah bung, Darwin tidak mengatakan manusia adalah kera atau berasal dari kera. Kalau Tuhan adalah maha kuasa, lantas kenapa Tuhan harus khawatir jika manusia meneliti hasil ciptaanNya?
    Bukankah manusia boleh mempelajari ciptaanNya?
    Jika agama berusaha membunuh science, mungkin diibaratkan agama membunuh usaha manusia untuk memahami hasil ciptaanNya.
    Jika Tuhan melarang aktivitas akal manusia, diibarat Tuhan telah mengingkari potensi hasil ciptaannya sendiri.
    Kalau agama berusaha menghentikan aktivitas science, diibaratkan, seperti membunuh nyamuk dengan granat, nyamuknya lari, sedangkan diri sendiri yang terkena ledakan, sementara nyamuk terus saja bertelur.

  17. 1. Sebuah pemikiran yg sangat-sangat keliru, jika dikatakan species bersifat tidak abadi. Sampai kapanpun, virus akan tetap menjadi virus, tidak akan pernah menjadi makhluk yg menjadi lebih tinggi tingkatannya, apalagi menjadi manusia.
    2. Apa yg disebut dg seleksi alam, adalah sesungguhnya hanyalah khayalan para evolusionis. Sesungguhnya ketika seleksi alam mengarahkan makhluk hidup shg ada organ-organ yg baru muncul yg disesuaikan dg kondisi lingkungan. Yg terjadi justru makhluk yg sangat lemah.
    3. Jika ditanya apakah sampah? Justru lebih dari sampah, yg mengakibatkan atheis menjadi merajalela di muka bumi ini. Bahkan menjadi alat pembenaran ketika dia tidak mempercayai Tuhan.

  18. @Harjo

    Mudah2an pendapat nomor 1 bukan kebanyakan karena argumentasi bahwa “kita tidak bisa (umur manusia tidak dapat/belum sempat) menyaksikan evolusi tersebut.

    Nah, jikalau mungkin anda menganggap bahwa makhluk hidup tercipta begitu saja, saya mau bertanya, kenapa dalam sejarah manusia, kita belum pernah menyaksikan makhluk yang tiba2 muncul di bumi ini apalagi makhluk2 yang besar2? Tentu jawabannya harus ilmiah juga dong…. Menurut saya, lebih baik orang2 yang anti Teori Evolusi bisa menelorkan teori yang solid bagaimana makhluk hidup ini tiba2 terbentuk, untuk menggantikan Teori Evolusi. 🙂

    Menurut saya nomer 3 tidak relevan. Tidak semua orang yang percaya TE adalah ateis. Memang kebanyakan orang2 ateis adalah dari orang2 yang percaya TE, tapi jangan dibalik orang2 yang percaya TE adalah ateis semua. Orang yang TE tentu saja adalah yang teis karena dasar kepercayaan mereka adalah agama walaupun mungkin mereka sendiri salah kaprah dalam mengartikan apa yang berada di kitab suci.

  19. u said: Apakah Darwin berpikir sampah atau berpikir manfaat? Saya tidak tahu. Menurut saya, Darwin adalah pria paling berselera di dunia ini.

    i said: wakakakka, ente juga termasuk pria berselera tentunya, wakakkakka

Tinggalkan Balasan ke Daniel Mahendra Batalkan balasan